
Gunungkidul Karst International Conference (GKIC) 2025 kembali menegaskan posisi Gunung Sewu UNESCO Global Geopark sebagai ruang dialog internasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pengelolaan, dan konservasi kawasan karst. Konferensi yang berlangsung pada 4–5 Desember 2025 ini mempertemukan peneliti, akademisi, dan praktisi dari berbagai negara dalam satu forum ilmiah berkelas global.
Pada hari pertama, 4 Desember 2025, GKIC 2025 menghadirkan sejumlah pembicara internasional dan nasional dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman pengelolaan karst yang beragam. Para narasumber membagikan perspektif global mengenai keberlanjutan, ketahanan geopark karst, serta pemanfaatan digitalisasi dalam mendukung pengelolaan kawasan secara berkelanjutan.
Pembicara yang hadir berasal dari berbagai institusi dan negara, antara lain:
- Yuanhai Zhang (Geopark International, Tiongkok), yang membahas dinamika geopark karst dalam jejaring global UNESCO;
- Chaiporn Siripornphul, M.Sc. (Thailand), yang memaparkan praktik pengelolaan dan edukasi karst di Asia Tenggara;
- Belkasem Alkaryani, M.Sc. (Libya), yang berbagi pengalaman riset dan tantangan karst di kawasan Afrika Utara;
- Sugiharto (Banyumunik Research Centre), yang menyoroti pendekatan riset karst berbasis sains terapan;
- Dr. Eko Haryono, M.Si. (Universitas Gadjah Mada), yang mengulas karakteristik dan pengelolaan sistem karst Indonesia;
- Mohammad Arif Aldian, M.Si. (Gunung Sewu Geopark), yang menyampaikan praktik baik pengelolaan geopark karst berbasis kawasan.
Diskusi dipandu oleh Dr. Ari Sulistyo, S.Pd., M.Sc., yang mengarahkan dialog lintas negara agar menghasilkan pertukaran gagasan yang konstruktif dan aplikatif.
Melalui kehadiran para pembicara dari berbagai belahan dunia, GKIC 2025 tidak hanya menjadi forum ilmiah, tetapi juga ruang penguatan jejaring internasional dalam mendukung perlindungan warisan geologi, pengembangan ilmu karst, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark.
Together, we advance karst science, heritage protection, and sustainable development.