Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, merupakan gudangnya aneka jenis ikan air tawar, mulai jambal, nila, maupun betutu. Penyajiannya tidak sebatas digoreng, dibakar, atau dimasak seperti biasanya, namun bisa diolah menjadi abon, keripik, dan sebagainya. Bahkan, kelezatan olahan ikan waduk tersebut sudah sampai ke negara Arab, Malaysia, hingga Hongkong.

Salah satu karya seni patung khas Wonogiri adalah Patung Loro Blonyo. Loro Blonyo merupakan bahasa Jawa yang berarti “Loro” ialah dua dan “Blonyo” bermakna berhias. Patung Loro Blonyo melambangkan keharmonisan hubungan manusia yang digambarkan sebagai pasangan pengantin lelaki dan perempuan. Ada beberapa yang memberikan makna sebagai lambang kemakmuran. Patung Loro

Tiwul merupakan salah satu makanan pokok pengganti nasi yang terbuat dari olahan singkong dan biasa dikonsumsi masyarakat di wilayah Wonogiri, Jawa Tengah. Makanan ini telah dikenal sejak zaman dahulu dan menjadi warisan kuliner masyarakat Wonogiri. Tiwul dibuat dari gaplek atau olahan singkong kering yang ditumbuk kemudian dikukus. Namun sekarang olahan

Kampung Wayang di Desa Kepuhsari, Kecamatan Tirtomoyo merupakan sebuah kampung yang hampir seluruh warganya mampu membuat wayang kulit. Para perajin wayang di kampung tersebut bahkan telah ada sejak abad ke-17 silam. Para perajin wayang saat ini merupakan generasi yang ke-19. Keahlian yang diwariskan turun-temurun selama berabad-abad itu membuat produk yang

Batik wonogiren berciri khas motif remekan. Remekan ini terjadi karena kain yang terbatik berupa salur-salur yang terjadi karena malam (lilin batik) yang berada di kain, remuk. Konon, motif ini terjadi karena ketika para pembatik selesai melorot (meluruhkan) malam batik menggunakan air panas, malam tersebut digunakan kembali untuk membatik. Karena malam