Kerajinan bambu di Dusun Sidoharjo, Desa Karang Lor, Kecamatan Manyaran yang sering dikenal sebagai Desa Sentra anyaman bambu ini membuat berbagai motif dan jenis anyaman bambu. Berbagai anyaman bambu seperti lampu duduk, pot bunga besar maupun kecill, tempat pensil, tempat tisu, rantang bambu, tenong bulat, nampan berbagai ukuran yang dijual dari harga rendah Rp. 5.000,- sampai Rp. 200.000,- tergantung permintaan pemesanan. Beragam bentuk yang sudah dihasilkan dan dipamerkan bahkan sudah ada permintaan dari Negara tetangga seperti Malaysia dan Taiwan. Sedangkan dalam negeri pesanan datang dari kota Solo, Yogyakarta, Surabaya dan Pulau Bali pesanan terbanyak sampai 3000 unit.

Lebih lanjut, setiap dua minggu sekali secara rutin mampu memenuhi pesanan jenis oval 100 unit, kotak 25 unit, bingkai 200 unit. Bentuk anyaman kesemuanya tergantung pesanan yang diinginkan. Selain itu, bambu yang digunakan untuk membuat kerajinan tersebut merupakan hasil dari pekarangan sendiri. Promosi hasil kerajinan lewat pameran yang diadakan oleh Dinas KUKM dan Perindag Kabupaten Wonogiri yang dilakukan 6 – 7 pameran dalam satu tahun. Kendala yang dihadapi adalah semua hasil kerajinan masih dikerjakan secara manual tidak menggunakan mesin dan tenaga yang mengerjakan masih sedikit sehingga belum mampu memenuhi permintaan dalam jumlah banyak.

Selain itu di Dusun Sumber, Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo juga memiliki pencaharian utama sebagai pengayam bambu dan merupakan satu – satunya para perajin anyaman bambu di desa Gedong. Uniknya, pohon bambu yang cocok dianyam justru tidak ditemukan di Dusun Sumber. Bambu yang digunakan didatangkan dari pengepul di daerah lain seperti Kecamatan Girimarto. Hal ini dikarenakan faktor tanah merah di Sumber lebih cocok untuk menanam palawija dan ketela. Hasil anyaman bambu diminati oleh kalangan petani terutama pada saat musim panen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *