Produksi gula jawa organik baru dikembangkan warga Dusun Dringo, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito pada 2 Januari 2017 lalu. Sebelumnya hanya membuat gula jawa biasa dari nira kelapa. Perbedaan gula jawa organik dan gula jawa biasa terletak pada cara laru atau proses penjernihan nira. Jika gula jawa biasa menggunakan sabun lerak yang mengandung unsur kimia, namun gula jawa organik menggunakan cairan dari batang nangka yang direndam selama tiga hari.

Pohon kelapa yang diambil niranya, tidak bisa berbuah. Namun, warga menilai hasil penjualan gula jawa organik lebih menjanjikan dibandingkan gula jawa biasa atau buah kelapa karena pengambilan nira dua kali dalam sehari tidak terpengaruh oleh musim. Sedangkan selisih harga untuk gula jawa organic juga lebih tinggi disbanding gula ajwa biasa atau buah kelapa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *