Gua Gong merupakan gua besar berukuran panjang sekitar 100 meter, lebar 15-40 meter, dan tinggi 20-50 meter. Beragam jenis dan ukuran ornamen terdapat di dalamnya. Sebagian hiasan gua masih aktif terbentuk, karena adanya air yang terdapat di dalam lapisan batu gamping di atap gua yang meresap dari permukaan tanah 33 di atas gua. Dinamakan Gua Gong karena penduduk setempat sering mendengar suara mirip bunyi gong dari dalam gua. Gua Gong merupakan gua besar berukuran panjang sekitar 100 meter, lebar 15-40 meter, dan tinggi 20-50 meter. Beragam jenis dan ukuran ornamen terdapat di dalamnya.
Gua ini terbentuk oleh proses pelarutan pada batu gamping formasi Wonosari yang berumur 1,5-3 juta tahun. Proses karsifikasi terjadi tidak begitu lama setelah batu gamping terangkat dari dasar laut, sekitar 1,8 juta tahun lalu.
Beberapa ornamen gua yang mempunyai bentuk unik dan ganjil diberi nama oleh juru kunci gua sesuai dengan imajinasinya. Selo Jengger Bumi, Selo Paku Buwono, dan Selo Bantaran Angin adalah sekumpulan stalakmit dan flowstone yang masih aktif. Sebuah celah di antara stalakmit dan flowstone diberi nama Selo Gerbang. Selo Citro Cipto Agung adalah nama sebuah kolam besar yang pinggirannya dibatasi oleh kolom-kolom kecil memanjang yang indah. Selo Adi Citro Buwono merupakan kumpulan flowstone aktif dengan gurdam-gurdam kecil di bawahnya. Sedang Selo Susuh Angin adalah nama sekumpulan stalakmit besar yang terdapat di antara beberapa kolom.